Event SAPA yang terbaru, berjudul “SAPA Episode 3 – Kartini Masa Kini: Pemimpin Visioner di PMO,” adalah sebuah event webinar yang diselenggarakan oleh PMO Indonesia. Webinar ini menampilkan Ibu Deni Puspa Purbasari, Direktur Eksekutif program PMO Kartu Prakerja. Diselenggarakan pada Hari Kartini (21 April 2025), webinar ini berfokus pada tema “Kartini Masa Kini,” menyoroti kepemimpinan wanita yang visioner dan strategis dalam mengelola PMO secara nasional.
Aspek-aspek utama yang dibahas dalam video meliputi:
Kartini Masa Kini dan Peran PMO
Diskusi menekankan bahwa “Kartini Masa Kini” merepresentasikan kepemimpinan perempuan yang visioner dan strategis, mampu mengelola PMO secara nasional dengan menerapkan prinsip-prinsip tata kelola PMO yang kuat. Hal ini memastikan proyek-proyek berjalan efektif, efisien, dan selaras dengan kebijakan pemerintah.
Program PMO Kartu Prakerja dipresentasikan sebagai pendorong strategis untuk membina sumber daya manusia unggul dan pertumbuhan ekonomi inklusif. Ibu Deni Puspa Purbasari, sebagai pemimpin PMO, tidak hanya berfokus pada proses dan pengendalian risiko, tetapi juga pada promosi inovasi, kolaborasi lintas sektor, dan akuntabilitas transparan untuk hasil yang berkelanjutan.
Desain dan Struktur Program Prakerja
Prakerja adalah program yang menyediakan akses pelatihan dan kursus bagi warga negara Indonesia berusia 18 hingga 64 tahun, bertujuan untuk skilling, reskilling, dan upskilling dalam skala besar dan inklusif. Prosesnya melibatkan pendaftaran online, seleksi, dan jika diterima, peserta menerima saldo akun virtual untuk membeli kursus pelatihan yang disetujui. Setelah selesai, peserta menerima sertifikat dan insentif tunai. Program ini merupakan manfaat satu kali per individu.
Tata kelola dan struktur PMO Prakerja beroperasi di bawah Peraturan Presiden No. 36 Tahun 2020 dan berada di bawah Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian. Anggarannya berasal langsung dari kas negara, bukan melalui kementerian atau pemerintah daerah. Struktur organisasi meliputi Direktur Eksekutif (Ibu Deni) yang didukung oleh lima direktur yang mengawasi pemantauan dan evaluasi, kemitraan dan komunikasi, operasi, hukum dan keuangan, serta teknologi.
Jangkauan, Dampak, dan Tantangan
Sejak 2020, program ini telah membuka 71 gelombang pendaftaran, menjangkau 18,9 juta peserta di seluruh 514 kabupaten dan kota di Indonesia. Program ini melayani berbagai demografi, termasuk pencari kerja, pekerja yang ada, wirausahawan, korban PHK, ibu rumah tangga, dan individu dari daerah terpencil atau dengan latar belakang pendidikan rendah.
Program ini secara signifikan telah meningkatkan persentase angkatan kerja Indonesia yang telah berpartisipasi dalam pelatihan. Program ini membanggakan tingkat penyelesaian pelatihan sebesar 96% dan tingkat kepuasan tinggi (4,9 dari 5 bintang). Studi menunjukkan dampak positif pada pendapatan peserta, dengan rata-rata peningkatan 10%.
Awalnya, tantangan terbesar adalah melaksanakan program pelatihan digital berskala besar, terutama dengan datangnya COVID-19. Program ini beradaptasi dengan menggabungkan pelatihan online dan opsi uang elektronik. PMO juga menghadapi “trilema” untuk menyeimbangkan skala, keterjangkauan, dan kualitas.
Pengakuan dan Mekanisme Kontrol
Prakerja telah menerima pengakuan internasional, termasuk Penghargaan WNH dari UNESCO untuk inovasi dalam pendidikan di Asia Pasifik, dan telah dipresentasikan di markas besar PBB sebagai aksi SDG. Program ini juga telah direplikasi oleh Kamboja dan dipelajari oleh negara lain.
SAPA Episode 3 ini juga membahas mekanisme kontrol berlapis PMO, termasuk proses KYC (Kenali Pelanggan Anda), verifikasi OTP untuk pembelian, dan pengenalan wajah untuk kehadiran di kelas online maupun offline. Proses peningkatan berkelanjutan didorong oleh permintaan pasar dan umpan balik, dengan fokus pada kelincahan dan pengambilan keputusan berbasis data.
Leave a Reply